Corona

Corona


Usaha adalah harus. Yang wajar dan tidak melanggar syariat, seperti kedukun, meminta di kuburan dan yg sejenis.

* Alloh subhanahu wata'ala bisa saja langsung membelah laut merah dan mempersilakan Nabi Musa 'alaihis salam menyebrang, tapi Alloh mengajarkannya untuk berusaha dg memukulkan tongkatnya.

* Alloh subhanahu wata'ala bisa saja langsung mendatangkan kurma untuk Maryam setelah melahirkan Nabi Isa 'alaihis salam, tapi Maryam diajarkan untuk berusaha dengan menggoyang pangkal pohon kurma.

* Alloh juga maha kuasa melindungi Nabi Muhammad sholallohu 'alaihi wasalam tanpa harus sembunyi di gua hiro, tapi itulah usaha yg harus ditempuh.

Setelah semua usaha pencegahan dilakukan, maka kita kembalikan kepada Yang Maha Menciptakan, yang menciptakan virus Corona, Alloh subhanahu wata'ala.

* Jangan panik, waspada harus berlebihan jangan. semua yang terjadi tidak lain atas ketentuan Alloh Subhanahu wata'ala.

* Perbanyak dzikir, doa, mohon perlindungan kepadaNya.

* Perbanyak amal sholeh. Amal sholeh dapat menjauhkan kita dari berbagi bala dan musibah.

* Kalau kita ditakdirkan Alloh "merasakan" kehadiran mis Corona ini, tak lain kita hanya perlu bersabar, semoga dengan kesabaran itu bisa menghapus dosa2 kita dan menambah pahala kita.

* Kalau takdir kita selamat, smoga pahala bertambah dg menjadi orang2 yang pandai bersyukur.

* Kalau takdir kita tidak selamat, semoga Alloh memberikan kita akhir yang baik, husnul khotimah seiring dengan bertambahnya iman dan amal sholeh kita selama ini.

* Sikap kita dalam mengapresiasi wabah ini, seperti ketika ada perintah atas LIBUR SEKOLAH, acara KUMPUL2 ditunda/dikurangi, ketika diperintah jangan jabat tangan, cipika cipiki, dll langsung kita taati dan patuhi hanya karena takut terinveksi dan parahnya MATI... Ini harusnya bisa menjadi bahan instropeksi bersama, bagaimana sikap kita selama ini terhadap perintah dan larangan Alloh dan RosulNya? Apakah kita suka menawar dan mencari 1001 alasan untuk menghindar? Semoga kejadian ini membawa hikmah untuk kita, makin mendekatkan kita denganNya, dan menjadi orang2 yg bertaqwa shg berhak mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat...

* Dan sudah pasti tingkat keimanan kita akan mempengaruhi bagaimana sikap kita dalam menghadapi cobaan ini. Tahan diri dari perkataan yg tidak ada manfaatnya.

* Jangan lupa ikuti petunjuk pemerintah demi kemaslahatan bersama.

Surat An-Nisa (4) ayat 59

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَـٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍۢ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْـَٔاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌۭ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

* Tawakal itu setelah berusaha dan tidak membabi buta. Misalnya terjun dari lantai 5 dg alasan tawakal, kalau takdirnya belum ajal pasti gak apa2. Atau sengaja datang ke Wuhan tanpa pelindung apapun. Kalau seperti ini ngawur namanya, menjerumuskan diri.

عن عبد الله بن عامر رضي الله عنهما: «أنَّ عُمَرَ رضي الله عنه خَرجَ إلى الشامِ، فلمَّا كان بِسَرْغَ بَـلَغَهُ أنَّ الوباءَ قد وَقَعَ بالشامِ، فأخبـرَهُ عبدُ الرحمن ابن عَوف: أنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قال: «إِذا سَمِعْـتُم به بأَرْضٍ فلا تَـقْدَمُوا عليه، وإذا وَقَعَ بأَرضٍ وأنتُم بها، فلا تَخْرُجوا فِـرارًا منه»

Dari Abdullah bin Amir RadhiyaAllahu ‘anhuma, bahwasanya Umar RadhiyaAllahu ‘anhu pernah bepergian menuju Syam. Ketika sampai di daerah Sargh datang kabar kepada beliau bahwa telah tersebar wabah di Syam. Kemudian Abdurahman bin Auf RadhiyaAllahu ‘anhu mengabarkan kepada beliau bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Apabila kalian mendengar wabah ada di suatu negeri maka janganlah kalian mendatanginya, dan apabila wabah tersebut berada di suatu negeri sementara kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar untuk melarikan diri darinya. [HR Bukhari]


Menjaga Hak Alloh, Hadits Arba'in 19

https://rumaysho.com/

https://muslim.or.id/


10 Wasiat Agar Terhindar dari Wabah

https://almanhaj.or.id


Dzikir Pagi dan Petang

https://aslibumiayu.net


Info dan Data

https://worldometers.info/coronavirus/

https://covid19.go.id/


Trus mau apa lagi?


Kalau menunggu menjadi sempurna, tentu hingga kiamat tidak akan ada yg amar ma'ruf nahi munkar di dunia ini, karena hanya para Nabi dan Rasul manusia yang sempurna... Maka sampaikanlah...

Kita semua belajar dan berusaha untuk menjadi yg lebih baik, semoga kita dijauhkan dari prasangka, prasangki, dsby...

Wallohu a'lam...


v.gd/korona __ s.id/korona

Report Page